Minggu, 07 Februari 2016

Tips menghindari Nyamuk yang membawa Virus Zika

Tips menghindari Nyamuk yang membawa Virus Zika

Virus Zika adalah Wabah penyakit yang heboh minggu ini mernyerang 18 negara Amerika Latin seperti Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname danVenezuela, yang melaporkan adanya kasus infeksi virus Zika ini.


Virus Zika adalah merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus. Sebagaimana virus yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah ( DBD ), virus Zika dibawa dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hingga saat ini belum ada pasien yang divonis terinfeksi virus Zika di Indonesia meski virusnya sudah ditemukan.

Lantas Bagaiman Cara Mencegah Virus Zika Ini, berikut Tips menghindari Nyamuk yang membawa Virus Zika ?

1. Sampai saat belum ada vaksin untuk pencegahan virus Zika

2. Cara yang paling efektif untuk mencegah virus ialah menjaga perkembangan nyamuk dengan menghindari adanya genangan air di lingkungan, pengaturan perangkap nyamuk, dan mungkin melakukan semprot nyamuk secara masal. Penggunaan AC dan jaring-jaring pada jendela telah berhasil mencegah penyakit ini menjadi wabah di Amerika.

3. Gunakan anti nyamuk, kenakan baju dan celana panjang, serta tidurlah menggunakan kelambu di malam hari meskipun nyamuk yang menularkan Zika kebanyakan terbang di siang hari.

4. Bila setelah kembali dari suatu Negara dan mulai merasa sakit apapun yang berkaitan dengan gejala Zika, pastikan untuk memberitahu dokter dan perawat tentang tujuan perjalanan yang telah lalu. Gejala Zika memang mirip dengan banyak penyakit lain seperti pilek atau penyakit nyamuk lain, sehingga perlu waspada.

Apa Bahaya Dari Virus Zika?

1. Menyebabkan cacat bawaan pada anak

Terlepas dari kenyataan bahwa penyakit yang dibawa nyamuk ini sangat mirip dengan demam kuning, virus West Nile, dan chikungunya, Zika adalah penyakit pertama yang berhubungan langsung ke malformasi kongenital utama seperti microcephaly.

Dilansir Foxnews, virus Zika dapat memengaruhi kehamilan, dan menimbulkan risiko cacat bawaan pada anak. Bayi yang lahir dengan microcephaly akan memerlukan pemantauan dan perawatan seumur hidup. Tidak ada obat, dan anak-anak ini akan menderita keterlambatan perkembangan dan kognitif.

Di Brasil tercatat hampir 4 ribu kasus microcephaly sejak Oktober 2015. Microcephaly menyerang dua sampai 12 bayi per 10 ribu kelahiran di Amerika.

2. Memicu gangguan saraf

Selain berbahaya bagi ibu hamil, ada sekelompok kasus di mana virus dapat menyerang sistem saraf orang dewasa dan menyebabkan peradangan akar saraf di tulang belakang.

Kondisi ini disebut Guillain-Barre, yakni gangguan saraf yang menyebabkan kelemahan otot yang dimulai pada kaki yang kemudian menyebar ke lengan dan wajah.

Pasien yang mengalaminya akan mati rasa, kesulitan berjalan, dan mengalami kelumpuhan ekstrem. Dalam kasus yang parah, pasien memerlukan alat bantu hidup. Karena memakan waktu beberapa minggu untuk pulih, pasien biasanya menderita kerusakan saraf.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihak berwenang di El Salvador melaporkan 46 kasus Guillain Barre dalam kurun waktu lima minggu, yakni sejak 1 hingga 6 Desember 2015.

Penyebab pasti dari sistem autoimun ini tidak diketahui, tetapi beberapa pasien yang mengalami gejala ini juga memiliki gejala serangan Zika.

3. Virus menyebar cepat

Hampir setiap jam ada perkembangan terbaru seputar penyebaran virus Zika yang semakin meluas di daerah Amerika. Di Kolombia, diprediksikan terdapat 600 ribu kasus.

Jika seorang pasien terinfeksi virus Zika saat mengunjungi wilayah yang terjangkit, pasien dapat menjadi titik fokus Aedes Aegypti untuk melakukan kontrak virus.

Jika Anda terserang virus di luar wilayah yang terjangkit, kemudian Anda kembali ke rumah dan digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti lain, maka nyamuk tersebut dapat menginfeksi orang lain.

Sangat penting bagi kita untuk proaktif melakukan pencegahan, mengingat hingga saat ini belum ada obat atau vaksin untuk mengobati Zika.

Bagaimana Gejala Pada Orang Yang Terserang Virus Zika ?

Pada orang yang telah tergigit dan terinfeksi virus Zika, diketahui 1 dari 5 orang yang telah terinfeksi oleh virus Zika ini menjadi sakit, disebut penyakit Zika atau demam Zika.
Gejala yang paling umum dari penyakit Zika diantaranya :
– Demam tubuh
– Munculnya ruam pada kulit
– Rasa nyeri pada sendi
– Konjungtivitis atau kondisi mata yang menjadi merah.
– Sakit pada otot
– Sakit kepala

Apa Langkah Selanjutnya Bila Terkena Virus Zika ?

Meski penyakit Zika ini dikategorikan sebagai “penyakit ringan” namun yang menjadi masalah adalah baik vaksin maupun obat untuk penyakit Zika ini belum ada. Baik untuk mengobati atau mencegah infeksi virus Zika.
Karena itu untuk menangani pasien yang menderita penyakit Zika ini, yang dapat dilakukan adalah dengan mengobati gejalanya.

Beberapa langkah pengobatan penyakit Zika yang disarankan adalah :
  1. Cukup beristirahat
  2. Banyak minum air putih untuk mencegah kemungkinan terjadinya dehidrasi ( kekurangan cairan tubuh )
  3. Bisa digunakan obat-obatan yang berfungsi untuk meringankan demam dan sakit, misalnya obat jenis Acetaminophen atau parasetamol.
  4. Sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi Aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAIDs), seperti ibuprofen dan naproxen.  Obat Aspirin dan NSAID harus dihindari untuk mengurangi risiko kemungkinan terjadinya perdarahan.

Demikian ulasan mengenai Tips menghindari Nyamuk yang membawa Virus Zika. Sudah sepatutnya kita memulai hidup sehat agar terhindar dari segala macam wabah virus yang merugikan diri kita meski Virus Zika ini belum ada di Indonesia, “Mencegah lebih baik dari pada mengobati” karna sehat itu mahal harganya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar