Jumat, 10 Maret 2017

Mengapa Allah Menikahkanmu Dengannya

Mengapa Allah menikahkanmu Dengannya

Mungkin suamimu tak pandai berkata, Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra, Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya, menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya.

Mungkin saja suamimu tak pandai berkata, tapi heningnya menahan kita banyak bicara, Memutus rantai kalimat sanggahan yang melahirkan perkara, Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga. Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu sekarang jadi arena tarung laga. Itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya.

Mungkin istrimu tidak berparas mempesona, apalagi secantik selebritis di warta berita. Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara, yang terpancar dari jiwa yang terjaga. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya.

Itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya, mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya, yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha. Namun meskipun besarnya begitu sederhana, mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang di bawa.

Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang di hormati dan di puja bawahannya, tapi mungkin di balik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjaga iman bagi keluarga. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin belum tentu ia memiliki derajat taqwa.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa, yang memasakannya selezat pujasera, tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkakter mulia.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa, yang terkadang masakannya itu-itu saja, tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tidak terhambur percuma. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya, melebihi cintamu kepada Allah sang pemberi karunia.

Itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya, maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia di baliknya, agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkan mu dengannya.

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya, gantilah kacamatamu dengan kacamata syukur atas segala karunia, adalah hakmu jika engkau berharap khadijahmu menjadi lebih sempurna, Asalkan engkau siap membimbingnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar